
Indonesia memiliki budaya dan tradisi yang bermacam-macam. Tradisi tersebut sudah dilestarikan dari zaman dahulu hingga kini. Seiring berkembangnya zaman, tradisi tersebut terbelakangi dan tergantikan oleh pembaharuan-pembaharuan yang modern. Padahal, di era yang serba digital ini, seharusnya tradisi dan budaya Indonesia lebih berpotensi untuk berkembang dan bisa berpatisipasi penuh untuk menyebarluaskan tradisi yang sudah ditinggalkan oleh leluhur.Tradisi yang sudah terbangun secara turun-temurun sebaiknya terus dilestarikan agar nilai-nilai luhur yang ada di lingkungan sekitar tetap terjaga. Kerukunan umat beragama juga dapat terwujud melalui kearifan lokal, sehingga nilai toleransi dapat ditanamkan pada generasi penerus.Tradisi Suro, yang dirayakan oleh masyarakat Jawa, adalah perayaan tahun baru dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Malam 1 Suro, atau malam pertama bulan Suro, dianggap sebagai malam yang sakral dan penuh makna spiritual, di mana batas antara dunia manusia dan dunia gaib dianggap lebih tipis. Masyarakat Jawa memiliki berbagai tradisi dan ritual yang dilakukan pada malam 1 Suro, sebagai bentuk introspeksi diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan melestarikan warisan budaya.
Pada malam 1 Muharram, Dua Padukuhan di Wilayah Kalurahan Bendungan melaksanakan kegiatan adat dalam merayakan malam 1 Muharram, salah satu Padukuhan tersebut yaitu Padukuhan Kuncen, Padukuhan Kuncen Kalurahan Bendungan dalam memperingati Malam 1 Muharram dengan kegiatan yaitu Doa bersama Peringatan Tahun baru 1447H, oleh ahli waris makam kuncen yang dihadiri dari sebagian warga Kuncen, Temonan, Sanggrahan Kidul, Sanggrahan Lor, Cangkring dan sekitarnya, bertempat di Serambi Makam Kuncen, Padukuhan Kuncen, Kalurahan Bendungan, Kapanewon. Wates. Doa bersama dg maksud tujuan mendoakan para Ahli kubur dan memohon kepada Allah Swt semoga ditahun baru kita mendapatkan keberkahan, sementara kegiatan lain yang dilaksanakan dalam memperingati Malam 1 Muharram yaitu Padukuhan Bendungan Lor, Padukuhan Bendungan Lor melaksanakan kegiatan Doa Bersama, kembul Bujana ( Makan Bersama ) dan tak lain dari itu, pada dini hari atau pukul 00.00 sejumlah warga mengikuti Laku Bisu mengelilingi Padukuhan Bendungan Lor dengan dipimpin oleh Rois Padukuhan, kegiatan tersebut meupakan kegiatan yang sudah ada sejak dahulu dan dilestarikan sampai sekarang dengan tujuan mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.Admin.Red


